Rencana Bisnis: Jasa Pembuatan serta Penjualan Aplikasi berbasis
Regulasi dan
Prosedur pengadaan barang dan jasa
Dalam menjalankan fungsi perusahaan tentu dibutuhkan
logistik, peralatan, dan jasa yang menunjang optimalnya kinerja suatu instansi.
Dalam proses pengadaan barang dan jasa tersebut meliputi beberapa kegiatan,
yaitu rencana pembuatan, proses pembuatan, uji coba aplikasi, dan proses
implementasi aplikasi. Selanjutnya, terdapat beberapa proses transaksi antara
client dengan perusahaan yaitu, transaksi pembelian barang atau jasa (kontrak),
transaksi penerimaan barang atau jasa, dan transaksi penggunaan barang atau jasa.
Terdapat beberapa istilah dalam proses pengadaan barang atau
jasa, yaitu barang, jasa, pejabat pembuat komitmen, dan penyedia barang atau jasa.
Barang merupakan objek dalam bentuk bahan baku, setengah jadi ataupun sudah
jadi. Jasa merupakan suatu proses dimana instansi mampu menyediakan apa yang
dibutuhkan oleh client atau pengguna dari jasa yang dibutuhkan. Pejabat Pembuat
Komitmen merupakan pemilik pekerjaan yang akan bertanggung jawab terhadap pengadaan
jasa. Penyedia barang atau jasa adalah perusahaan yang mampu menyediakan barang
atau jasa.
Jasa pembuatan serta penjualan aplikasi
berbasis desktop, dan web ini merupakan jasa yang bekerja dengan proses
pembuatan aplikasi, aplikasi yang sudah dibuat tersebut diuji coba, serta
diimplementasikan. Lalu aplikasi yang sudah siap jual, didistribusikan dengan
menggunakan seperangkat CD yang didalamnya mencakup aplikasi dan proses pemakaian
dari aplikasi tersebut. Aplikasi yang dibuat dapat berupa aplikasi penjualan,
aplikasi perhitungan data, aplikasi kependudukan, dan berbagai aplikasi yang
dibutuhkan saat ini.
·
Panitia
Pengadaan dan penyedia barang atau jasa
Anggota panitia harus memahami beberapa
aturan dalam pengadaan barang atau jasa, yang meliputi prosedur, substansi,
jenis pekerjaan, serta memiliki sertifikat pengadaan barang atau jasa, dan
tidak memiliki keterikatan keluarga dengan pejabat pengangkat. Penyedia barang
atau jasa juga harus memiliki kriteria dalam proses pengadaan barang atau jasa,
agar diakui dalam pelelangan atau penunjukan oleh instansi terkait. Berikut ini
adalah beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh penyedia barang atau jasa.
- Memiliki keahlian, kemampuan manajerial yang
memadai, serta pengalaman yang
sesuai dengan permintaan instansi.
- Memenuhi aturan menjalankan usaha dalam
perundang-undangan yang menyangkut proses legalitas.
- Mempunyai kapasitas hukum untuk menandatangani
kontrak proyek.
- Memenuhi
kewajiban wajib pajak, dan tidak masuk daftar hitam.
·
Prinsip
dasar pengadaan barang atau jasa
Pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
dasar sebagai berikut:
- Transparan: semua ketentuan dan
informasi, baik teknis maupun administratif termasuk tata cara peninjauan,
hasil peninjauan, dan penetapan penyedia barang/jasa harus bersifat terbuka
bagi penyedia barang/jasa yang berminat dan mampu tanpa diskriminasi;
- Adil: tidak diskriminatif
dalam memberikan perlakuan bagi semua calon penyedia barang/jasa dan
tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu, dengan
cara atau alasan apa pun;
- Bertanggung jawab: mencapai
sasaran baik fisik, kualitas, kegunaan, maupun manfaat bagi kelancaran
pelaksanaan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip dan kebijakan serta
ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa;
- Efektif: sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi para pihak terkait;
- Efisien: menggunakan dana, daya, dan
fasilitas secara optimum untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dengan biaya yang wajar dan tepat pada waktunya;
- Kehati-hatian: berarti senantiasa
memperhatikan atau patut menduga terhadap informasi, tindakan, atau bentuk
apapun sebagai langkah antisipasi untuk menghindari kerugian material dan
imaterial selama proses pengadaan, proses pelaksanaan
pekerjaan, dan paska pelaksanaan pekerjaan;
- Kemandirian: berarti
suatu keadaan dimana pengadaan barang/jasa dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun;
- Integritas: berarti pelaksana
pengadaan barang/jasa harus berkomitmen penuh untuk memenuhi etika pengadaan;
- Good Corporate
Governance: Memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik.
Sumber Informasi Tentang Penawaran atau Peluang Proyek TIK
Perkembangan teknologi yang semakin pesat tentu memancing banyak
peluang dalam bidang informatika, informasi-informasi tersebar luas dalam dunia
maya atau jaringan internet. Namun informasi yang valid sangat penting dalam
proses memulai suatu usaha atau bisnis. Berikut beberapa saran dalam mencari informasi
peluang bisnis :
- Mengetahui informasi tentang kepribadian dan kemampuan diri
sendiri
- Peluang apa yang dapat dicapai
- Kebutuhan dan keinginan konsumen
- Lingkungan yang dihadapi
- Kondisi persaingan
- Dukungan dan trend kebijakan pemerintah
Tahapan pengembangan usaha
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam proses
pengembangan usaha yaitu:
·
Kelayakan (business plan)
·
Implementasi (business process)
Ide usaha dapat diperoleh dari berbagai sumber
diantaranya :
·
Berdasarkan keahlian ( contoh : latar belakang pendidikan)
·
Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
Faktor utama sebelum memulai usaha
Terdapat beberapa faktor utama yang harus
dipertimbangkan sebelum memulai usaha , yaitu :
·
Faktor keahlian atau familiaritas
·
Faktor sumber daya manusia dan teknologi
Dengan memanfaatkan peluang dari bidang ini akan dibahas
mengenai pembuatan usaha yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan serta
penjualan aplikasi berbasis desktop, dan web. Berikut ini akan digambarkan
secara umumnya :
·
Perangkat atau alat-alat yang
dibutuhkan:
1. PC (Keyboard, Mouse, CPU,
Monitor) atau Laptop;
3. Software original
(Windows 7 Ultimate);
Modal yang
dibutuhkan untuk membangun usaha ini diperkirakan sekitar Rp17.200.000, dengan
rincian :
ü PC atau Laptop = Rp8.000.000
ü Sistem Operasi = Rp1.300.000
ü Hosting dan Domain = Rp1.500.000
ü Biaya tak terduga = Rp1.500.000
Keuntungan yang diperoleh dari usaha jasa ini perprojek
diperkirakan dapat mencapai Rp15.000.000 – Rp40.000.000 dengan waktu pengerjaan
1 bulan (bisa lebih). Rincian pembagian tugasnya sebagai berikut:
ü 2 orang Programmer (coding);
ü 1 orang Supervisor Developer (give instruction, code inspection);
ü 1 orang Lead Developer (menerjemahkan proses bisnis menjadi
aliran perangkat lunak) ;
ü 1 orang Designer (create button image, expression blend artist) .
Untuk kelangsungan Usaha bisnis tentu dibutuhkan promosi.
Promosi dari usaha ini akan dipublikasikan melalui website resmi dari kami.
Kebutuhan Dokumen yang Tertuang dalam
Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference atau Bidding Document
Kerangka Acuan Kerja atau disingkat KAK adalah
acuan dalam setiap pengadaan barang atau jasa yang terdiri atas:
- Uraian kegiatan yang dilaksanakan, yaitu latar belakang, maksud
dan tujuan, lokasi kegiatan, sumber pendanaan, serta jumlah tenaga yang
diperlukan;
- Waktu yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan atau pekerjaan tersebut
mulai dari pengumuman, rencana pengadaan sampai dengan penyerahan barang atau jasa;
- Spesifikasi teknis barang atau jasa yang diadakan; dan
- Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan termasuk kewajiban pajak yang harus dibebankan
pada kegiatan tersebut.
Istilah lain yang sering digunakan untuk
menggambarkan KAK adalah Term Of Reference (TOR). KAK dan RAB merupakan dokumen
awal yang disusun untuk penganggaran tahunan dan termasuk dalam dokumen
anggaran K/L/D/I.
Permasalahan yang terjadi di lapangan disebabkan
karena proses pengadaan yang dilakukan dimulai dari identifikasi kebutuhan yang
mengada-ada, maka penyusunan KAK juga hanya dilakukan setengah hati dan sekedar
untuk menggugurkan kewajiban dokumen dalam penyusunan anggaran belaka.
Sering terjadi, karena sifat pekerjaan selalu
berulang setiap tahun, maka KAK yang disusun hanya sekedar “save as” dari
dokumen KAK tahun sebelumnya. Cukup dengan mengganti jumlah sasaran dan
mencocokkan nilai anggaran dengan standar biaya terbaru bahkan dengan menyusun
waktu secara asal-asalan maka KAK sudah siap dijadikan lampiran pembahasan
anggaran.
Semakin lama, zaman akan semakin disuguhkan dengan
perkembangan dari kemampuan teknologi informasi. Komputer, HP, tablet bahkan
sampai jam tangan tersentuh oleh kemajuan teknologi ini. Tentu keadaan ini
harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh orang ahli dalam bidang komputer
atau teknologi informasi, mulailah rencana bisnis terbayang.
Bagaimana dan apa bisnis yang akan dikaitkan dengan bisnis
informatika. Berhubungan dengan bisnis, terdapat banyak sekali bisnis dalam
bidang ini. Dari mulai bisnis penjualan barang, jasa pembuatan atau
pengembangan aplikasi yang meliputi aplikasi berbasis desktop (windows), aplikasi
berbasis website (e-learning, e-commerce, portal berita, website pribadi,
perusahaan atau sekolah), dan aplikasi berbasis android yang paling mudah
berkembang.
Dari kesekian banyak kesempatan bisnis yang ingin dijalankan
namun tergantung kemampuan apa yang sudah dimiliki. Kemampuan atau skill memang
sangat mempengaruhi bisnis ini, namun dalam mencapai keberhasilan bisnis
terdapat beberapa hal yang mempengaruhinya. Bukan hanya dari kemampuan saja, sikap
dari manusia itupun mempengaruhi, sopan santun terhadap client contohnya.
Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda, sebagai
pembuat jasa atau penjual barang sudah seharusnya bersikap sopan santun
terhadap clientnya. Membuat nyaman clientnya, dan tidak ambil keputusan sendiri
dalam berbisnis. Karena bisnis merupakan satu kesatuan antar team yang kompak. Bisnis
tidak berdiri sendiri, karena memerlukan orang yang dapat mengatur serta
mengelola kondisi perusahaan yang ada dalam bisnis itu.
Sumber :