KEBUDAYAAN ISLAM
Secara garis besar,defenisi kebudayaan islam dikelompokkan kedalam enam
kelompok sesuai dengan tinjauan dan sudut pandang masing-masing membuat
defenisi. Kelompok pertama menggunakan pendekatan deskriptif dengan
menekankan pada sejumlah isi yang terkandung didalamnya seperti definisi
yang dipakai oleh tailor bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan yang
amat kompleks meliputi ilmu pengetahuaan, kepercayaan, seni, hukum,
moral, adat istiadat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang
diterima manusia sebagai anggota masyarakat.
Kelompok kedua menggunakan pendekatan historis dengan menekankan pada
warisan sosial dan tradisi kebudayaan seperti definisi yang dipakai oleh
Park dan Burgess yang menyatakan bahwa kebudayaan suatu masyarakat
adalah sejumlah totalitas dan organisasi dan warisan sosial yang
diterima sebagai sesuatu yang bermakna yang dipengaruhi oleh watak dan
sejarah hidup suatu bangsa. Dari berbagai tujuan dan sudut pandangan
tentang definisi kebudayaan, menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan
sesuatu persoalan yang sangat luas.
Alquran memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan
kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia.Kebudayaan merupakan suatu
totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh
yang menyatu dalam suatu perbuatan. Jadi secara umum kebudayaan islam
adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa, dan karya manusia yang
berlandaskan pada nilai-nilai tauhid.islam sangat menghargai akal
manusia untuk berkiprah dan berkembang.
Kebudayaan ialah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga fikiran
dengan tenaga lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin
dan tenaga lahir manusia. Apa yang difikirkannya itu dilahirkan dalam
bentuk sikap, maka hasil daripada gabungan inilah yang dikatakan
kebudayaan. Jadi kalau begitu, seluruh kemajuan baik yang lahir ataupun
yang batin walau dibidang apapun dianggap kebudayaan.Sebab hasil
daripada daya pemikiran dan daya usaha tenaga lahir manusia akan
tercetuslah soal-soal politik, pendidikan, ekonomi,seni, pembangunan dan
kemajuan-kemajuan lainnya.
Agama islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan kepada
Rasulullah SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan
hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat.Agama islam bukanlah
kebudayaan,sebab ia bukan hasil daripada tenaga fikiran dan tenaga lahir
manusia.Tetapi islam mendorong berkebudayaan dalam berfikir,
berekonomi, berpolitik, bergaul, bermasyarakat, berpendidikan, menyusun
rumah tangga dan lain lain.jadi, sekali lagi dikatakan, agama islam itu
bukan kebudayaan, tapi mendorong manusia berkebudayaan.
Seperti sudah kita lihat, keluhuran hidup Muhammad adalah hidup manusia
yang sudah begitu tinggi sejauh yang pernah dicapai oleh umat
manusia.Hidup yang penuh dengan teladan yang luhur dan indah bagi setiap
insan yang sudah mendapat bimbingan hati nurani, yang hendak berusaha
mencapai kodrat manusia yang lebih sempurna dengan jalan iman dan
perbuatan yang baik.
Demikian juga sesudah masa kerasulannya, hidupnya penuh pengorbanan,
untuk allah, untuk kebenaran, dan untuk itu pula allah telah
mengutusnya. Suatu pengorbanan yang sudah berkali kali menghadapkan
nyawanya kepada maut. Tetapi, bujukan masyarakatnya sendiri pun yang
dalam gengsi dan keturunan ia sederajat dengan mereka yang baik dengan
harta, kedudukan atau dengan godaan-godaan lain,mereka tidak dapat
merintanginya.
Kehidupan insani yang begitu luhur dan cemerlan itu belum ada dalam
kehidupan manusia lain yang pernah mencapainya, keluhuran yang sudah
meliputi segala segi kehidupan apalagi yang kita lihat suatu kehidupan
manusia yang sudah bersatu dengan kehidupan alam semesta sejak dunia
ini berkembang sampai akhir zaman, berhubungan dengan pencipta alam
dengan segala karunia dan pengamppunannya. Kalau tidak karena adanya
kesunggguhan dan kejujuran Muhammad menyampaikan risalah Tuhan, niscaya
kehidupan yang kita lihat ini lambat laun akan menghilangkan apa yang
telah diajarkannya itu.
Pada masa awal perkembangan islam, sistem pendidikan dan pemikiran yang
sistematis belu terselenggara karena ajaran islam tidak diturunkan
sekaligus. Namun demikian isyarat al quran sudah cukup jelas meletakkan
pondasi yang kokoh terhadap pengembangan ilmu dan pemikiran.
Dalam menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun nasution, dilihat
dari segi perkembangannya, sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan
kedalam kedalam tiga masa yaitu masa klasik antara tahun 650-1250M.
Masa pertengahan, tahun 1250-1800M.Dan masa modern yaitu sejak tahun
1800 sampai sekarang.
B. NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYA INDONESIA
Di zaman modern, semangat dan pemahaman sebahagian generasi muda ummat
islam khususnya mahasiswa PTU dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran
islam. Mereka berpandangan bahwa islam yang benar adalah segala sesuatu
yang ditampilkan oleh nabi Muhammad SAW, secara utuh termasuk
nilai-nilai budaya arabnya. Kita tahu islam itu dari beliau, dan yang
mengingkari kerasulannya adalah kafir. Nabi Muhammad SAW, adalah seorang
rasul allah dan harus di ingat bahwa beliau adalah orang arab.Dalam
kajian budaya sudah tentu apa yang ditampilkan dalam perilaku
kehidupannya terdapat nilai-nilai budaya lokal. Sedangkan nilai-nilai
islam itu bersifat universal.
Dalam perkembangan dakwah islam di indonesia, para penyiar agama
mendakwakan ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan
oleh para wali di tanah jawa. Karena kehebatan para Wali Allah dalam
mengemas ajaran islam dengan bahasa budaya setempat, sehingga masyarakat
tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi tradisi
dalam kehidupan sehari-hari mereka.
http://jaririndu.blogspot.com/2011/11/bab-ipendahuluana.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar